Perbedaan Bedah Laparotomi dan Bedah Laparoskopi

Posted by: Admin November 14, 2023 No Comments

Terdapat berbagai jenis prosedur bedah yang ditawarkan oleh banyak Institusi Medis. Dua jenis prosedur bedah yang dilaksanakan di rongga abdomen, diantaranya yaitu Laparotomi dan Laparoskopi. Berikut beberapa perbedaan prosedur bed aini.

Perbedaan utama antara kedua metode ini terletak pada jenis sayatan yang dibuat dan instrumen bedah yang digunakan. Laparotomi adalah prosedur bedah tradisional yang disebut juga sebagai prosedur terbuka (open surgery). Dalam prosedurnya, surgeon membuat sayatan yang relatif besar (hingga 10 inch) pada kulit dan otot perut untuk memungkinkan akses ke berbagai organ, jaringan, dan pembuluh darah. Jenis pembedahan ini sangat penting dalam kasus transplantasi, sebab diperlukan sayatan besar untuk mengangkat organ yang rusak dan menggantinya dengan organ yang sehat.

Perbedaan inisisi/sayatan laparoskopi dan laparatomi pada kasus cholecystectomy

Sedangkan pada laparoskopi, surgeon membuat sayatan kecil di perut dan menggunakan laparoskop khusus yang pada ujungnya terpasang kamera sehingga surgeon mendapatkan visualisasi struktur internal dengan jelas melalui layar monitor dan melaksanakan prosedur bedah. Bedah laparoskopi ini termasuk pada salah satu metode bedah minimal invasif, dan disebut juga sebagai keyhole surgery.

Laparoskopi memiliki teknik yang lebih canggih dibandingkan dengan laparatomi, sehingga banyak pasien lebih memilih teknik ini dibanding laparatomi. Meskipun dalam penentuan prosedur operasi yang tepat, surgeon tetap memiliki rekomendasi terbaik. Pada operasi laparoskopi umumnya pasien dapat pulih lebih cepat sehingga durasi rawat inap berkurang, biasanya dapat kembali ke rutinitas harian dalam waktu seminggu, dengan konsultasi lebih lanjut pasca operasi. Dan dari persfektif klinis, teknik laparoskopi memberikan penurunan tingkat komplikasi seperti infeksi, kehilangan darah, hernia insisional, perlengketan, dan nyeri pasca operasi, dibandingkan laparotomi.

Namun, laparoskopi memerlukan anestesi umum, dan biayanya lebih tinggi dibandingkan laparotomi. Operasi ini juga memiliki batasan tertentu bagi pasien dengan kondisi medis seperti penyakit jantung, obesitas, dll. Sedangkan laparotomi atau open surgery memiliki biaya yang relatif lebih murah dan dapat dilakukan dengan anestesi lokal. Namun pasien yang melakukan laparotomi memiliki bekas luka yang lebih besar, rasa sakit yang berlebih, dan risiko komplikasi yang lebih tinggi seperti infeksi dan pendarahan.
Reference:

Tiwari MM, Reynoso JF, High R, Tsang AW, Oleynikov D. Safety, efficacy, and cost effectiveness of common laparoscopic procedures. Surg Endosc. 2011;25(4):1127-1135.

www.farnorthsurgery.com

Author: Admin